Rabu, 09 Desember 2009

P3k

PPPK ( Bag. 3 )


KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

f. Pembalut dan Pembalutan

1) Pembalut

Macam-macam pembalut :

a) Pembalut kasa gulung

b) Pembalut kasa perekat

c) Pembalut penekan

d) Kasa penekan steril (beraneka ukuran)

e) Gulungan kapas

f) Pembalut segi tiga (mitella)

2) Pembalutan

a) Pembalutan segitiga pada kepala, kening

b) Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki

c) Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan

d) Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi

Image

e) Pembalutan spiral pada tangan

f) Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.

Image




2. Budaya Hidup Sehat

Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat, dengan jalan mendidik agar mereka dibiasakan untuk :

1) Selalu menjaga kebersihan badan, misalnya pemeliharaan kuku, tangan, kaki, pentingnya mandi, pemeliharaan gigi, dsb.

2) Menjaga dan menciptakan kesegaran jasmani dan kesehatan badan, dengan jalan : secara rutin melaksanakan senam pagi, jogging, melatih pernapasan, minum air putih, dsb.

3) Menjaga ketahan tubuh, ketrampilan dan ketangkasan jasmani dengan berolahraga, mendaki gunung, berenang, terbang laying, dsb.

4) Menjaga kebesihan makanan dan minuman, serta meningkatkan pengetahuan tentang gizi.

5) Selalu menciptakan kebersihan rumah dan peralatannya, kebersihan perkemahan pada saat berkemah

6) Memahami berbagai macam penyakit dan penanggulangannya.


PENUTUP

Kegiatan Ketrampilan P3K bagi peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat meningkatkan ketahanan mental-moral-spiritual, pisik, intelektual, emosional, dan social; serta dapat menambah rasa percaya diri, tanggung jawab dan kepedulian kpada orang lain.

PPPK

PENDAHULUAN
  1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman:
    1. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka
    2. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain
    3. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
  2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :
  • - Berhenti bernafas
  • - Pendarahan parah
  • - Shok
  • - Patah tulang
  • Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

MATERI POKOK

  1. P3K bagi pasien yang berhenti bernafas. Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban. Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
    1. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
    2. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
    3. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
    4. iup ke mulut/hidung korban, kepada :
      a) Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
      b) Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit
  2. P3K bagi korban Sengatan Listrik.
    1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
    2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
    3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
  3. P3K bagi pasien yang menderita pendarahan parah
    1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti. Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika. Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
    2. uka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
    3. Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
  4. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok
  • Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
  • Tanda-tanda Shok
      1. Denyut nadi cepat tapi lemah
      2. Merasa lemas
      3. Muka pucat
      4. Kulit dingin, keringat dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
      5. Merasa haus
      6. Merasa mual
      7. Nafas tidak teratur
      8. Tekanan darah sangat rendah
  • Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
      1. Menghentikan pendarahan
      2. Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
      3. Memberi nafas buatan
      4. Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan

Langkah - langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :

      1. Baringan korban dengan posisi kepala sama datar atau lebih rendah dari tubuh, dengan tujuan untuk menambah aliran darah ke jantung dan otak.
      2. Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
      3. Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
      4. Usahakan pasien tidak melihat lukanya
      5. Pasien/penderita yang sadar, tidak muntah dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
        1. 1 sendok teh garam dapur
        2. ½ sendok teh tepung soda kue
        3. 4-5 gelas air
        4. dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
      6. Perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
      7. Cepat-cepat panggil dokter
  1. P3K patah tulang

Tanda-tanda patah tulang

  1. penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka
  2. Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal
  3. Ada rasa nyeri kalau digerakkan
  4. Kulit tidak terasa kalau disentuh
  5. Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka

Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

  1. Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.
  2. Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan
  3. Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :
    1. Hentikan pendarahan serius yang terjad
    2. Usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan
    3. Upayakan lalu lintas udara tetap lancar
    4. Jika diperlukan buatlah nafas buatan
    5. Jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak
  4. Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang. Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.

P3K

PPPK ( Bag. 2 )

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

e. P3K patah tulang

1) Tanda-tanda patah tulang

a) Penderita tidak dapat menggerakkan bagian yang luka

b) Bentuk bagian yang terkena tampak tidak normal

c) Ada rasa nyeri kalau digerakkan

d) Kulit tidak terasa kalau disentuh

e) Pembengkakkan dan warna biru di sekitar kulit yang luka


2) Pedoman umum pertolongan pertama terhadap patah tulang

a) Pada umumnya patah tulang tidak pernah sebagai kasus darurat yang membutuhkan pertolongan segera, kecuali demi penyelamatan jiwa korban. Sebaiknya jangan menggerakkan atau mengganggu penderita, tunggu saja sampai dokter atau ambulans datang.

b) Kalau korban harus dipindahkan dari tempat yang membahayakan, pindahkan korban dengan cara menarik tungkai atau ketiaknya, sedang tarikannya harus searah dengan sumbu panjang badan

c) Kemudian lakukan memeriksa apakah ada luka-luka lainnya :

- hentikan pendarahan serius yang terjadi

- usahakan korban terhindar dari hambatan pernapasan

- upayakan lalu lintas udara tetap lancer

- jika diperlukan buatlah nafas buatan

- jangan meletakkan bantal di bawah kepala, tapi letakkanlah di kiri kanan kepala untuk menjaga agar leher tidak bergerak

d) Kalau bantuan medis terlambat, sedang penderita harus diangkat, jangan mencoba memperbaiki letak tulang.

Pasanglah selalu pembelat (bidai) sebelum menggerakkan atau mengangkat penderita.


3) Macam-macam patah tulang dan pertolongan pertamanya


a) Patah lengan bawah Pergelangan Tangan

Image Letakkan perlahan-lahan lengan bawah tersebut ke dada hingga lengan membentuk sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada

Siapkan 2 pembelat ( bidai ) yang dilengkapi dengan kain pengempuk, satu untuk membelat bagian dalam, sedang yang lain untuk membelat bagian luar

Usahakan pembelat merentang dari siku sampai ke punggung jemari

Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya 7,5-10 cm dari siku

Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)

Image Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin

Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut

Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah

Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau kain yang melingkari dada dan belatan (bidai)

c) Patah Tulang Lengan Bawah

Letakkan pembelat (bidai) berlapis di bawah telapak tangan, dari dekat siku sampai lewat ujung jemari.

d) Patah Tulang di paha

Patah tulang di paha sangat berbahaya, tanggulangi shok dulu dan segera panggil dokter

Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal

Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar

Gunakan 2 pembelat papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk

Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

Bersambung ke bag. 3 : Pembalut dan Pembalutan

TALI TEMALI

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya

1. Simpul ujung tali

Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas

2. Simpul mati

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

3. Simpul anyam

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering

4. Simpul anyam berganda

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

5. Simpul erat

Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

6. Simpul kembar

Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

7. Simpul kursi

Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

8. Simpul penarik

Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar

9. Simpul laso

Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini

Image

Image

Macam Ikatan dan Kegunaannya

1. Ikatan pangkal

Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga

digunakan untuk memulai suatu ikatan.

2. Ikatan tiang

Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya

untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

3. Ikatan jangkar

Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

4. Ikatan tambat

Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

5. Ikatan tarik

Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk

membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

6. Ikatan turki

Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

7. Ikatan palang

8. Ikatan canggah

9. Ikatan silang

10. Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.

Image

Image

BAPAK PANDU INDONESIA





BAPAK PANDU PRAMUKA INDONESIA

Sri Sultan Hamengkubuwana IX (Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda ("Sultan Henkie").
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Songo". Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".
Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

Silsilah
Mata uang Indonesia yang bergambar Hamengkubuwono IX
Anak kesembilan dari Sultan Hamengkubuwono VIII dan istri kelimanya RA Kustilah/KRA Adipati Anum Amangku Negara/Kanjeng Alit.
Memiliki lima istri:
BRA Pintakapurnama/KRA Pintakapurnama tahun 1940
RA Siti Kustina/BRA Windyaningrum/KRA Widyaningrum/RAy Adipati Anum, putri Pangeran Mangkubumi, tahun 1943
Raden Gledegan Ranasaputra/KRA Astungkara, putri Raden Lurah Ranasaputra dan Sujira Sutiyati Ymi Salatun, tahun 1948
KRA Ciptamurti
Norma Musa/KRA Nindakirana, putri Handaru Widarna tahun 1976
Memiliki lima belas putra:
BRM Arjuna Darpita/KGPH Mangkubumi/KGPAA Mangkubumi/Sri Sultan Hamengkubuwono X dari KRA Widyaningrum
BRM Murtyanta/GBPH Adi Kusuma/KGPH Adi Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Dr. Sri Hardani
BRM Ibnu Prastawa/GBPH Adi Winata dari KRA Widyaningrum, menikah dengan Aryuni Utari
BRM Kaswara/GBPH Adi Surya dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Andinidevi
BRM Arumanta/GBPH Prabu Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan Kuswarini
BRM Sumyandana/GBPH Jaya Kusuma dari KRA Windyaningrum
BRM Kuslardiyanta dari KRA Astungkara, menikah dengan Jeng Yeni
BRM Anindita/GBPH Paku Ningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Nurita Afridiani
BRM Sulaksamana/GBPH Yudha Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Raden Roro Endang Hermaningrum
BRM Abirama/GBPH Chandra Ningrat dari KRA Astungkara, menikah dengan Hery Iswanti
BRM Prasasta/GBPH Chakradiningrat dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Lakhsmi Indra Suharjana
BRM Arianta dari KRA Ciptamurti, menikah dengan Farida Indah.
BRM Sarsana dari KRA Ciptamurti
BRM Harkamaya dari KRA Ciptamurti
BRM Svatindra dari KRA Ciptamurti
Memiliki tujuh putri:
BRA Gusti Sri Murhanjati/GKR Anum dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan Kolonel Budi Permana/KPH Adibrata yang menjadi Gubernur Sulawesi Selatan
BRA Sri Murdiyatun/GBRAy Murda Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Murda Kusuma
BRA Dr Sri Kuswarjanti/GBRAy Dr. Riya Kusuma dari KRA Widyaningrum, menikah dengan KRT Riya Kusuma
BRA Dr Sri Muryati/GBRAy Dr. Dharma Kusuma dari KRA Pintakapurnama, menikah dengan KRT Dharma Kusuma
BRA Kuslardiyanta dari KRA Ciptomurti
BRA Sri Kusandanari dari KRA Astungkara
BRA Sri Kusuladewi/BRAy Padma Kusuma dari KRA Astungkara, menikah dengan KRT Padma Kusuma

Nama : SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO IX
Lahir :Yogyakarta, 12 April 1912

Agama : Islam

Pendidikan : - ELS Yogyakarta
- HBS, Semarang, Bandung, dan Haarlem
- Faculteit Indologie Universiteit Leiden, Belanda


Karir :
- Dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta (1940)
- Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta (1945-sekarang)
- Gubernur Militer untuk DIY (1945-1949)
- Menteri Negara (1946-1949)
- Menteri Pertahanan Koordinator Keamanan Dalam Negeri (1949)
- Wakil Perdana Menteri (1950-1951)
- Menteri Pertahanan (1952-1953)
- Ketua Bapekan (1960-1962)
- Ketua BPK (1964-1966)
- Waperdam Bidang Ekuin (1966)
- Menteri Utama Bidang Ekonomi & Keuangan (1966-1967)
- Menteri Negara Ekuin (1967-1973)
- Wakil Presiden RI (1973-1978)

Kegiatan Lain :
- Ketua Umum KONI Pusat
- Ketua Gerakan Pramuka
- Ketua Dewan Pembimbing Pariwisata Nasional

Sultan Yogya ini gemar menonton silat. Ketika tidak lagi menjabat Wakil Presiden, kegemaran akan silat ini disalurkannya melalui video. Dan begitulah, pada Juli 1985, sehabis menyaksikan tak kurang dari sepuluh seri cerita silat Mandarin, Sri Sultan terjatuh ketika menuju kamar mandi.
Sekitar dua minggu Sultan terbaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Acaranya yang penting, menandatangani perjanjian kerja sama antara Kota Yogya dan Kota Kyoto, Jepang, harus diwakilkan kepada Sri Paku Alam VIII, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan Sri Sultan tetap harus banyak beristirahat, sehingga penyulutan Api PON XI yang rencananya dilakukannya sendiri, sebagai Ketua Umum KONI Pusat, juga diwakilkan.
Lahir dengan nama Raden Mas Daradjatoen, di Universitas Leiden, Belanda, ia tak sempat merampungkan studinya. Begitu mempersiapkan skripsi dalam bidang indologi, telegram ayahnya, Sri Sultan Hamengkubuwono VIII, datang. Daradjatoen diminta pulang.
Ayahnya menjemput di Batavia, kini Jakarta. Ayah dan anak menginap di Hotel Des Indes, sekarang pusat pertokoan Duta Merlin. Tidak ada pembicaraan serius antara keduanya. ''Kami tak ada waktu untuk itu. Terlalu banyak acara yang harus dipenuhi,'' tutur Daradjatoen.
Salah satu acara penting adalah, Daradjatoen menerima keris pusaka Kiai Jaka Piturun di sebuah kamar hotel dari ayahnya sendiri. ''Keris pusaka yang sampai sekarang tersimpan baik di keraton itu adalah yang selalu diserahkan oleh raja kepada seseorang yang diinginkannya menjadi putra mahkota. Dengan penyerahan keris itu, menjadi jelaslah maksud ayah saya dan saudara-saudara saya,'' tutur Daradjatoen beberapa tahun kemudian -- setelah menjadi Hamengkubuwono IX -- seperti tertulis dalam buku biografinya, Tahta untuk Rakyat. Dan rencana itu memang berjalan mulus. Ia dilantik menjadi Putra Mahkota pada 18 Maret 1940, lima bulan setelah ayahnya wafat (22 Oktober 1939), dengan gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putra Narendra Mataram.Selang lima menit kemudian, di tempat yang sama, Bangsal Manguntur Tangkil -- tempat para Sultan biasa bersemadi -- ia dinobatkan menjadi Sultan Yogyakarta dengan gelar: Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono Senopati Ingalaga Ngabdurakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah Kaping IX. Ucapannya yang sangat terkenal pada saat pelantikan itu adalah, ''Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap orang Jawa,'' kata Sultan baru ini.
Menjelang masuknya Jepang, bangsawan Jawa banyak yang khawatir akan tentara penjajah yang menggantikan Belanda ini. Mereka mengajak Sultan menyingkir ke Australia, atau ke Belanda. ''Apa pun yang terjadi, saya tidak akan meninggalkan Yogya. Justru bila bahaya memuncak, saya wajib berada di tempat, demi keselamatan keraton dan rakyat,'' katanya.
Tidaklah aneh kalau Raja Yogya ini ikut berjuang di masa perjuangan kemerdekaan. Andilnya besar dalam perundingan- perundingan dengan Belanda. Sudah banyak diketahui, bagaimana sikap Sultan membela tanah airnya, dan membela keutuhan keraton. Jabatan-jabatan di luar keraton yang dipegangnya juga bukanlah enteng. Sultan menjadi Menteri Negara (1946-1949), Menteri Pertahanan Koordinator Keamanan Dalam Negeri (1949), Wakil Perdana Menteri (1950-1951). Di masa Orde Baru, ia Wakil Presiden (1973-1978).
Nama panggilannya di masa kecil memang berbau Eropa: Henkie. Ia menjadi anggota perkumpulan kepanduan NIPC (Nederlands Indische Padvinders Club). Di sinilah ia mendapat kepandaian memasak. Kelak, setelah menjadi orang penting, ia punya klub memasak tak resmi. Anggotanya, Radius Prawiro, Budiardjo, Frans Seda, Surono Reksodimedjo, Soegih Arto, Ashari Danudirdjo, dan D. Suprayogi. ''Tetapi kini saya jarang memasak lagi,'' kata Sultan.
Istri Sultan HB IX yang dikenal dan setia mengikuti upacara di Keraton Yogya, ada empat: B.R.A. Pintoko Poernomo yang memberi lima anak, B.R.A. Windijaningroem yang memberi empat anak, B.R.A. Hastoengkoro memberi enam anak, dan B.R.A. Tjiptomoerti memberi enam anak. Yang mengagetkan, suatu ketika, di depan keempat istrinya itu, Sultan menyatakan, tidak seorang pun yang berstatus garwa padmi (permaisuri). Konsekuensi pernyataan ini adalah, tidak akan ada Putra Mahkota, dan itu berarti tidak ada tanda-tanda munculnya Sultan HB X, sebagai penggantinya.
Tjiptomoertilah yang menemani Sultan di Jakarta, selama ia memegang berbagai jabatan penting. Beberapa bulan setelah Tjiptomoerti wafat, 30 Maret 1980, Sultan menikahi Norma, wanita dari Kampung Tanjung, Mentok, Pulau Bangka -- yang dibawa Bung Karno dan dijadikan anak angkatnya di Jakarta. Kabarnya, tak pernah diajak Sultan ke Keraton Yogyakarta. Bersama Norma, Sultan aktif dalam berbagai kegiatan usaha dan mengurusi olah raga. Hari ulang tahun Sultan belakangan ini selalu dirayakan di cabang-cabang Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) tempat Sultan HB IX menjabat Presiden Komisaris Kehormatan. Ulang tahun ke-73 (1985) dirayakan bersamaan dengan peresmian BDNI Cabang Semarang.

Sultan Hamengkubuwono IX

Siapa yang tak kenal Sultan Hamengkubuwono IX. Tokoh nasional yang banyak berjasa dalam perkembangan dunia kepanduan di negeri ini. sosok Sultan Hamengkubuwono begitu melekat di hati para pramuka. Ya, tokoh nasional yang sempat menjabat sebagai wakil presiden RI ini pun disebut-sebut sebagai bapak pramuka Indonesia.
Dilahirkan di Dalem Pakuningratan kampung Sompilan Ngasem pada hari Sabtu Paing tanggal 12 April 1912 atau menurut tarikh Jawa Islam pada tanggal Rabingulakir tahun Jimakir 1842 dengan nama Dorodjatun. Ayahanda beliau adalah Gusti Pangeran Haryo Puruboyo. Sedangkan ibunya bernama Raden Ajeng Kustilah, puteri Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Raden Ayu Adipati Anom.
Ketika berusia 3 tahun, beliau diangkat menjadi putera mahkota (calon raja) dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sudibya Raja Putera Narendra ing Mataram. Dan sejak usia 4 tahun beliau sudah hidup terpisah dari keluarganya, dititipkan pada keluarga Mulder seorang Belanda yang tinggal di Gondokusuman. Konon, orangtuanya menginginkan sang putra mahkota ini lebih mendapat pendidikan yang penuh disiplin dan gaya hidup yang sederhana sekalipun ia putra seorang raja.
Dalam keluarga Mulder itu beliau diberi nama panggilan Henkie yang diambil dari nama Pangeran Hendrik, suami Ratu Wilhelmina dari Negeri Belanda. Henkie mulai bersekolah di taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer yang terletak di Bintaran Kidul.
Pada usia 6 tahun beliau masuk sekolah dasar Eerste Europese Lagere School dan tamat pada tahun 1925. Kemudian beliau melanjutkan pendidikan ke Hogere Burger School (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan kemudian di Bandung. Dan di tahun 1931, beliau berangkat ke Belanda untuk kuliah di Rijkuniversiteit Leiden, mengambil jurusan Indologie (ilmu tentang Indonesia) kemudian ekonomi. Akhirnya beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1939.
Setahun kemudian, tepatnya pada hari Senin Pon tanggal 18 Maret 1940 atau tanggal 8 bulan Sapar tahun Jawa Dal 1871, putra mahkota ini akhirnya dinobatkan sebagai raja Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sampeyandalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwono, Senopati Ing Ngalogo, Abdurrahman Sayidin Panoto Gomo, Kalifatullah Ingkang Kaping IX.
Arti gelar tersebut ialah bahwa sultanlah penguasa yang sah dunia yang fana ini, dia juga Senopati Ing Ngalogo yang berarti mempunyai kekuasaan untuk menentukan perdamaian atau peperangan dan bahwa dia pulalah panglima tertinggi angkatan perang pada saat terjadi peperangan. Sultan juga Abdurrahman Sayidin Panoto Gomo atau penata agama yang pemurah, sebab dia diakui sebagai Kalifatullah, pengganti Muhammad Rasul Allah.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX merupakan contoh bangsawan yang demokratis. Pemerintahan Kesultanan Yogyakarta mengalami banyak perubahan di bawah pimpinannya. Pendidikan Barat yang dijalaninya sejak usia 4 tahun membuat HB IX menemukan banyak alternatif budaya untuk menyelenggarakan Keraton Yogyakarta di kemudian hari. Berbagai tradisi keraton yang kurang menguntungkan dihapusnya dan dengan alternatif budaya baru HB IX menghapusnya.
Meski begitu bukan berarti ia menghilangkan substansi sendiri sejauh itu perlu dipertahankan. Bahkan wawasan budayanya yang luas mempu menemukan terobosan baru untuk memulihkan kejayaan kerajaan Yogyakarta. Bila dalam masa kejayaan Mataram pernah berhasil mengembangkan konsep politik keagungbinataraan yaitu bahwa kekuasaan raja adalah agung binathara bahu dhenda nyakrawati, berbudi bawa leksana ambeg adil para marta (besar laksana kekuasaan dewa, pemeliharaan hukum dan penguasa dunia, meluap budi luhur mulianya, dan bersikap adil terhadap sesama), maka HB IX dengan wawasan barunya menunjukkan bahwa raja bukan lagi gung binathara, melainkan demokratis. Raja berprinsip kedaulatan rakyat tetapi tetap berbudi bawa leksana.
Di samping itu HB IX juga memiliki paham kebangsaan yang tinggi. Dalam pidato penobatannya sebagai Sri Sultan HB IX ada dua hal penting yang menunjukkan sikap tersebut. Pertama, adalah kalimat yang berbunyi, ”Walaupun saya telah mengenyam pendidikan barat yang sebenarnya, namun pertama-tama saya adalah dan tetap adalah orang Jawa.”
Kedua, adalah ucapannya yang berisi janji perjuangan, ”Izinkanlah saya mengakhiri pidato saya ini dengan berjanji, semoga saya dapat bekerja untuk memuhi kepentingan nusa dan bangsa, sebatas pengetahuan dan kemampuan yang ada pada saya.”
Wawasan kebangsaan HB IX juga terlihat dari sikap tegasnya yang mendukung Republik Indonesia dengan sangat konsekuen. Segera setelah Proklamasi RI beliau mengirimkan amanat kepada Presiden RI yang menyatakan keinginan kerajaan Yogyakarta untuk mendukung pemerintahan RI.
Ketika Jakarta sebagai ibukota RI mengalami situasi gawat, HB IX tidak keberatan ibukota RI dipindahkan ke Yogyakarta. Begitu juga ketika ibukota RI diduduki musuh, beliau bukan saja tidak mau menerima bujukan Belanda untuk berpihak pada mereka. Tapi mengambil inisatif yang sebenarnya dapat membahayakan dirinya, termasuk mengijinkan para gerilyawan bersembunyi di kompleks keraton pada serangan umum 1 Maret 1949. Jelaslah bahwa beliau seorang raja yang republiken. Setelah bergabung dengan RI, HB IX terjun dalam dunia politik nasional.
Dan di tahun 1968, beliu diangkat sebagai Ketua Kwartir Nasionl Gerakan Pramuka hingga tahun 1978. Sebagai pemimpin organisasi kepanduan, beliau pun termasuk tokoh yang mendapat anugerah Bronze Wolf Award dari World Organization of Scout Movement (WOSM). Inilah penghargaan tertinggi dalam dunia kepanduan. Selain beliau, tokoh kepanduan Indonesia yang pernah menerima Bronze Wolf Award. yaitu Mashudi, H Azis Saleh, dan Liem Beng Kiat.
Akhirnya, beliau menghembuskan nafas terakhir, pada 1 Oktober 1988 di RS George Washington University Amerika Serikat pukul 04.30 waktu setempat. Seminggu kemudian, tepatnya 8 Oktober 1988, jenazah beliau dikebumikan di Astana Saptarengga, komplek pemakaman Raja Mataram di Imogiri, sekira 17 km selatan kota Yogyakarta.

TKK (Tanda Kecakapan Khusus)

Selempang


Salam Pramuka !!!

Dalam kepramukaan, Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. TKK jumlahnya saat ini mencapai puluhan, dan kemungkinan akan ditambah seiring dengan kemajuan teknologi.

Untuk memperoleh suatu TKK, seorang Pramuka harus mampu menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus dalam bidang tersebut.


Pemasangan TKK

TKK dipasang di lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu

  • Melintang, dua jari dibawah lambang Kwartir Daerah/diatas jahitan bawah lengan, atau
  • Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah disebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah disebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah dibawah lambang Kwartir Daerah.

Jumlah TKK yang dapat dikenakan di baju seragam, paling banyak adalah lima buah. Jika memiliki TKK lebih dari lima buah, maka seorang Pramuka harus mengenakannya di selempang atau tetampan.

Pengenaan Selempang

Selempang (disebut juga tetampan) secara umum hanya dikenakan pada saat upacara resmi, pelantikan, dan momen penting lainnya. Pada kegiatan-kegiatan biasa atau pada saat latihan rutin biasa, selempang tidak perlu digunakan. Selempang dipasang mengarah dari kanan atas ke kiri bawah.

Pembagian TKK

Tanda Kecakapan Khusus di semua tingkatan peserta didik (penggalang, penegak dan pandega), kecuali siaga, dibagi dalam lima golongan bidang kecakapan dan memiliki tiga tingkatan.

Golongan Bidang TKK

Lima golongan TKK tersebut ditandai dengan warna dasar TKK yang berbeda, dan digolongkan menjadi:


TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan dengan warna dasar putih, meliputi:

  1. TKK Gerak Jalan
  2. TKK Pengamat
  3. TKK Penyelidik
  4. TKK Perenang
  5. TKK Juru Layar
  6. TKK Juru Selam
  7. TKK Pendayung
  8. TKK Ski Air
  9. TKK Pencak Silat
  10. TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana


TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak dengan warna dasar kuning, meliputi:

  1. TKK Sholat
  2. TKK Khatib
  3. TKK Qori
  4. TKK Muadzin
  5. TKK Penabung
  6. TKK Doa
  7. TKK Gereja
  8. TKK Pelayanan
  9. TKK Saksi Kristus
  10. TKK Terang Alkitab
  11. TKK Suluh Gereja
  12. TKK Bhakti
  13. TKK Dharmapala
  14. TKK Wicaksana
  15. TKK Dana Punia
  16. TKK Bhakti
  17. TKK Pendididkan KB

dan lain-lain


TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan dengan warna dasar hijau, meliputi:

  1. TKK Penjilid Buku
  2. TKK Juru Potret
  3. TKK Juru Kulit
  4. TKK Juru Logam
  5. TKK Penenun
  6. TKK Penangkap Ikan
  7. TKK Juru Kebun
  8. TKK Peternak Ulat Sutera
  9. TKK Peternak Lebah
  10. TKK Peternak Kelinci
  11. TKK Filateli
  12. TKK Pengumpul Lencana
  13. TKK Pengumpul Mata Uang
  14. TKK Pengumpul Tanaman Kering
  15. TKK Pengumpul Tanaman Hidup
  16. TKK Juru Masak
  17. TKK Pecinta Dirgantara
  18. TKK Pembuat Pesawat Model
  19. TKK Pengenal Cuaca
  20. TKK Komunikasi
  21. TKK Penjelajah
  22. TKK Juru Peta
  23. TKK Juru Navigasi Laut
  24. TKK Juru Isyarat Bendera
  25. TKK Pelaut
  26. TKK Pengembara
  27. TKK Petani Padi
  28. TKK Penanam Tanaman Hias
  29. TKK Petani Cabai
  30. TKK Juru Bambu
  31. TKK Juru Anyam
  32. TKK Juru Kayu
  33. TKK Juru Batu
  34. TKK Peternak Itik
  35. TKK Peternak Ayam
  36. TKK Peternak Sapi
  37. TKK Peternak Merpati
  38. TKK Pengumpul
  39. TKK Pengumpul Benda
  40. TKK Pengumpul Hewan
  41. TKK Juru Semboyan
  42. TKK Penjahit
  43. TKK Pengendara Sepeda
  44. TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
  45. TKK Juru Mesin Pesawat Udara
  46. TKK Juru Navigasi Udara
  47. TKK Juru Evakuasi Mesin
  48. TKK Pengenal Pesawat Udara
  49. TKK Juru Isyarat Elektronika
  50. TKK Juru Isyarat Optika
  51. TKK Perencana Kapal
  52. TKK Perahu Motor
  53. TKK Berkemah
  54. TKK Petani Bawang
  55. TKK Petani Tanaman Jalar
  56. TKK Peternak Belut
  57. TKK Peternak Lele
  58. TKK Statistika Keluarga Berencana
  59. TKK Pengatur Ruangan
  60. TKK Pengatur Rumah
  61. TKK Pengatur Meja Makan

TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup dengan warna dasar biru, meliputi:

  1. TKK Pemadam Kebakaran
  2. TKK Pengatur Lalu Lintas
  3. TKK Pengamanan Lingkungan
  4. TKK Penunjuk Jalan
  5. TKK Juru Bahasa
  6. TKK Juru Penerang
  7. TKK Korespondensi
  8. TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
  9. TKK Penyuluh Padi
  10. TKK Keadaan Darurat Udara
  11. TKK Keadaan Darurat Laut
  12. TKK Pembantu Ibu
  13. TKK Pengasuh Anak
  14. TKK Penerima Tamu
  15. TKK Pendaki Gunung
  16. TKK Juru Ukur
  17. TKK Kependudukan
  18. TKK Pendataan Keluarga Berencana
  19. TKK Kesejahteraan Keluarga

TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya dengan warna dasar merah, meliputi:

  1. TKK Dirigen
  2. TKK Penyanyi
  3. TKK Pelukis
  4. TKK Juru Gambar
  5. TKK Pengarang
  6. TKK Pembaca

TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan



TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak


TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak


TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak


TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan


TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan


TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan


TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan


TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup


TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup


TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya




Tingkatan TKK

Tingkatan TKK dalam Gerakan Pramuka dibagi menjadi tiga. Untuk mencapai tingkatan selanjutnya, seorang Pramuka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Setiap tingkatan SKK yang lebih tinggi akan berbeda persyaratannya dengan SKK yang memiliki tingkatan lebih rendah walaupun untuk TKK yang sama.

Dari kiri ke kanan contoh TKK Pramuka Penegak:
TKK Qori Tingkat Purwa, TKK Pengamat ingkat Madya, TKK PPPK tingkat Utama

Tiga tingkatan tersebut ialah:

  1. Purwa; merupakan tingkatan terendah dalam TKK, berbentuk lingkaran.
  2. Madya; merupakan tingkatan TKK tingkat menengah, berbentuk persegi.
  3. Utama; merupakan tingkatan tertinggi TKK, berbentuk segi lima.

Yang membedakan TKK antar golongan peserta didik ialah warna tepian TKK yang berbeda.

  • Tingkat Pramuka Siaga berwarna hijau dan hanya memiliki satu bentuk yaitu segitiga
  • Tingkat Pramuka Penggalang berwarna merah
  • Tingkat Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berwarna kuning

Beberapa TKK juga menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi seorang peserta didik yang akan melanjutkan ke tingkatan Pramuka Garuda sebagai tingkatan tertinggi dalam golongannya.

Filosofi Pohon Kelapa

FILOSOFI

Dikenal sebagai "Pohon kehidupan", setiap bagian dari pohon Kelapa memiliki aneka manfaat bagi kehidupan manusia. Mulai dari akarnya, batang, daun kelapa (janur), pelepah, sampai dengan buahnya. Batang pohon kelapa berguna sebagai pondasi rumah alami, dan perabot. Sedangkan buahnya dapat diolah menjadi santan, kopra juga minyak kelapa. Air kelapa dapat disajikan sebagai minuman segar atau diolah menjadi gula. Sedangkan serabut dan tempurung buah kelapa dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga serta menjadi salah satu daya tarik kerajinan khas Indonesia.

Dari bentuknya, secara simbolis pohon kelapa mengandung makna Nuansa Spiritual. Pohon kelapa yang menjulang tinggi dan mengarah ke atas berbentuk seperti huruf Alif dalam bahasa arab, melambangkan tauhid, yakni menunjuk pada Yang satu, Allah sebagai wujud tunggal dari setiap aspek kehidupan.

Buah kelapa sarat akan makna. Kulit luar, air dan daging buahnya melambangkan tubuh/ jasmani manusia. Ketika diproses dan diperas maka santan sebagai hasil yang diperoleh melambangkan sari hati/pikiran/Mind manusia. Kemudian santan yang diolah lebih lanjut akan menghasilkan minyak kelapa, serupa dengan diri manusia yang memiliki roh/spirit. Namun makna yang terdalam hadir ketika santan diproses menjadi Virgin Coconut Oil, sebagai Rasa/God spot dimana terdapat energi kehidupan yang dipercaya mempunyai manfaat unggul untuk kesehatan.

MORSE

Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

  1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
  2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
  3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
  4. Bendera yaitu dengan bendera morse.

Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.

ImageImage

pengetahuan umum kepramukaan

A. Struktur Organisasi Kepramukaan Indonesia

  1. Struktur Organisasi Gerakan Pramuka

Struktur Organisasi Gerakan Pramuka setelah disempurnakan



Struktur Organisasi Kwarcab (Baru)

Struktur Organisasi Kwarran (Baru)


Struktur Organisasi Kwarda


Struktur Organisasi Korps Pelatih

sejarah kepramukaan DUNIA

A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
  • Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
  • Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
  • Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
  • Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
  • erkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
  • Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
  • Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
  • Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
  • Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
  • Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
  • Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
  • Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
  • Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
  • Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
  • Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
  • Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
  • Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
  • Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
  • Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
  • Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
  • Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
  • Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
  • Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
  • Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
  • Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
  • Tahun 2003 Jambore XX di Thailand

Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

SANDI

SANDI AZ
Kunci : A = Z

ABCDEFGHIJKLM
ZYXWVUTSRQPON

Contoh : KIZNFPZ
Artinya : PRAMUKA


SANDI AN
Kunci : A = N

ABCDEFGHIJKLM
NOPQRSTUVWXYZ

Contoh : CENZHXN
Artinya : PRAMUKA


SANDI IRIAN
Kunci : Dibaca dari arah belakang.
Contoh : ANARAK ADUM AJARP
Artinya : PRAJA MUDA KARANA


SANDI ANGKA
Kunci : A = 1 (dapat diubah-ubah)

ABCDEFGHIJKLM
12345678910111213
NOPQRSTUVWXYZ
14151617181920212223242526


Contoh : 16.18.1.13.1.4.23.1 . 11.5.25.5.14
Artinya : PRAMADEWA KEYEN


SANDI KATA
Kunci : AND (boleh dengan kata yang lain)
Contoh : R
ANDA MANDU
Artinya : RAMU


SANDI OBAT NYAMUK
Kunci : Berputar dari pusat ke arah utara, timur, selatan dan barat terus mengikuti arah jarum jam
Contoh :




G





A





L


TNB.OTK



M





I





A


Artinya : LOMBA TINGKAT


SANDI KOORDINAT
Kunci : SIAGA BANTU (dapat diubah)



SIAGA



B
A
N
T
U

abcde
fghij
klmno
pqrst
uvwxyx

Contoh : ST AB AN IB GA GN SB
Artinya : P E M B I N A


SANDI ALJABAR
Kunci : A B X Y



1

2

3

4

5

6

7




A

B

X

Y


a

b

c

d

e

f

g

h

i

j

k

l

m

n

o

p

q

r

s

t

u

v

w

x

y

z

.

,

Contoh : 6B - 5A (4X + 4A) (5A - 4B) : A
Artinya : MERDEKA

macam-macam tanda pengenal

Macam-macam Tanda Pengenal

Salam Pramuka !!!

Tanda pengenal Pramuka dibagi menjadi 5 kategori yaitu:


a. Tanda Umum

Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.

Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM

b. Tanda Satuan

Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.

Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.

c. Tanda Jabatan

Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka

Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.

d. Tanda Kecakapan

Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.

Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.

e. Tanda Penghargaan

Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.

Macamnya :

Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.

Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.